Senin, 18 Juni 2012

DEMAM RHEUMATIC AKUT & PENYAKIT JANTUNG RHEUMATIC


dr. Sadewantoro, SpJP

Ø  Acute arterial Rheumatism
Ø  Chorea : gerak badan tak terkendali → ok kuman menyerang basal ganglia brain
Ø  Radang non supuratif???
Ø  PJR : katup mengkeret (jadi tebal & kaku)→ pdhl aslinya putih, tipis, & lentur. Dinding katup kasar → sehingga berdecit saat bergerak ok adanya fibrinolysin. Chordae tendinae jg memendek
Ø  Arthritis pada anak2 → tdk prominent
Ø  Sequelae → kecacatan permanen
Ø  Subcutaneous nodule → DD : tofus pd Gout
Ø  Athralgia : nyeri sendi
Ø  ASO titer >200todd unit → pada fase akut. Pada orang dewasa ASO titer tdk ada. ASO titer utk periksa adanya antibody streptolisin O
Ø  USG jantung →echocardiography
Ø  Pd miokarditis : denyutnya < 60-70%
Ø  Bts pengukuran CRP <=5 minggu
Ø  SGA : Streptococcus grup A
Ø  MS : Mitral Stenosis – bising diastolic
Ø  Ospen : penicillin oral
Ø  Myocarditis virus → fatal
Ø  PJR→ kalo ada cacat katup → mudah dihinggapi bakteri → bacterial endokarditis

PJK




 dr. Sadewantoro, SpJP



v  Penyakit jantung, macam :
o   Congenital
o   Rheumatic
o   Koroner
o   HT
o   Paru
o   Dll (penyakit jantung ok lain,co: thyroid, kehamilan)
v  Klinis : pucat, keringat dingin, tensi → arrhythmia jantung
v  Serangan jantung infark → tdk harus ada thrombus,terjadi spasme sdh bisa terjadi PJK.
Lemak -60% → stenosis
v  Pada iskemik otot jantung → belum ada otot jantung yg rusak. MI → sdh ada otot jantung yg rusak
v  ST depresi → endokard yg kena ; kalo ST elevasi → sdh kena miokard
v  Obat2 sterptokinase diberikan =< 12jam → sedikit menimbulkan efek. > 12jam → tdk ada efek
v  MI → akut/kronis & superior /inferior; pada inferior → ada gmbrn abnormalitas pd II, III, aVF
v  PJK bisa ok kuman Helicobacter , Clamydia
v  Statin utk mempertebal fibrous cap. Kateter diberi yodium → spy terlihat hitam di rontgen
v  Rotational burs → tdk dipake lagi krn menyebabkan restenosis. Coronary : tdk ada anastomosis, kalo di tangan kaki ada. By pass jantung : dg a. radialis → ini yg di ambil gpp, ok tgn bisa disupply oleh a. ulnaris

Radiologi Cardiovascular


dr. Sri Mulyati, SpR

ª       PA : posteroanterior
Pada pemeriksaan ini px disuruh utk inspirasi maksimal,sehingga jantung dpt dihitung dgn tepat. Kalau tdk, diaphragm dpt mengacaukan gmbrn jantung

ª       Sinus phrenicocostalis (sudut antara caudal costa & lateral diaphragma)→ normalnya hitam
Pleura influsion : cairan dalam pleura, antara pleura visceralis & parietalis terlihat menempel, sehingga sinus phrenicocostalis warnanya hitam.

ª       Atrium kiri paling posterior dari cor, terlaetak di kiri esophagus

ª       Retrocardiac space : celah antara ventrikel kiri dg vertebra (*retro=belakang)

ª       Normalnya, pd lateral space tampak : anterior    → ventrikel kanan
Paling posterior→  atrium kiri, posterior → ventrikel kiri
                Kalo ada overload di atrium kiri → dijalarkan ke scapula, suara bising bisa terdengar pd back

ª       Atrium kiri melekat pada esophagus → kalo ada pembesaran di atrium kiri, esofagusnya terdesak.
Dilihat pada LAO = Left Anterior Oblique

ª       Bila jantung punya kelainan → jantung mengalami pembesaran. Dpt dilihat melalui CTR (=Cardio Thoracic Ratio)→ mengukur posisi jantung terhadap cavum thorax.
GTL → cari garis transversa yg terlebar (TDK HRS DI SINUS PHRENICOCOSTALIS / DIAPHRAGMA)
< 50 % → normal
< = 55 % → prominent cardiomegaly
>55 %  → cardiomegaly

ª       Echocardiography : utk mendeteksi/ menilai chamber2 jantung, lapisan2 jantung, flow ke a.coronaria. Bila atrium kanan membesar → diaphragm elevasi → ok VCI membesar → sebagian v. hepatica membesar → hepatomegaly. Atrium kanan overload → ventrikel kanan juga overload → pelebaran a. pulmonalis & dilatasi a. coronaria → hipertensi a. pulmonalis.
Normalnya, a. pulmonalis tdk lebih dr 1,5 cm.
Atrium kanan membesar → batas kanan jantung menjadi cembung

ª       Bila ventrikel kanan membesar (pembesarannya ke arah kiri tapi ventrikel kanan tdk membentuk batas kiri jantung) → a. pulmonalis membesar → inverted comma a. pulmonalis (> dr 1 cm).
Bila ventrikel kanan membesar, membentuk shoe shape tp sinus phrenicocostalisnya masih terlihat tajam. Bila terjadi pembesaran ventrikel kiri → sinus phrenicocostalis terlihat tumpul atau bahakn tdk ada.

ª       Atrium kiri hypertrophy ok kelainan katup mitral / ok stenosis
→ vena pulmonalis dilatasi → venule, kapiler paru dilatasi → ok darah bisa balik lagi ke atrium kanan → kongestif paru
Atrium kiri hypertrophy → mendesak esophagus (krn pembesarannya menuju ke kanan) pada proyeksi frontal terjadi double contour pada batas kanan jantung

ª       Ventrikel kiri terjadi pembesaran → sangat terlihat jelas, ok ventrikel kiri membentuk batas kiri jantung. Ini terjadi krn tahanan perifer → CO ↑ → beban utk ventrikel kiri, shg ia hypertrophy

ª       Arcus aorta normalnya di ujung plg cranial dr manubrium sterni (hubungkan clavicula dg sternum) jaraknya > 1cm, bila terjadi pemanjangan maka jaraknya < dr 1 cm (terjadi pada manula)

ª       Bronchovascular pattern : bronchus & vassa pulmonalis berjalan bersama

ª       Overload ventrikel kiri → overload atrium kiri → overload v. pulmonalis → dilatasi vassa pulmonalis(cephalisasi), dilatasi nya ke cranial.
Hypertrophy ventrikel kiri → hypertrophy atrium kiri → vena pulmonalis → arteriol-venule → pecah &  darah masuk dlm interstitial→ alveolar edema → keluahna pada px : batuk berdarah

ª       Kerley A/B : dilatasi cor kiri ke kanan(ventrikel kanan) → atrium kanan   → VCS,VCI
→ JVP nya
→→terjadi edema kaki

ª       Bila mitral stenosis→ darah tdk semua ke aorta tp sebagian kembali ke atrium kiri →aorta lama2 ukurannya mengecil ok darah yg mengalir sedikit.

ª       Cardiomiopati sering terjadi pada coronary heart disease → terjadi aneurysma miokard (miokard mengendor)

ª       Kerley B : dilatasi pembuluh darah di interstitial paru

CARDIOVASKULAR EMERGENCY

dr. Rukma Juslim, SpJP

ü  Tindakan pada seseorang yg cardiac arrest :
1.       Cari bantuan
2.       Periksa carotis & CPR (Cardiac Pulmonary Resuscitation)
3.       Saat bantuan datang, pasang monitor defibrillation
4.       Tunggu sampe normal (=return cardiac spontaneous)

ü  BLS = Basic Life Support
Gasping = megap2 → dianggap sudah perlu pertolongan
Kalo gak punya monitor →CPR aja terus, cek nadi tiap 2 menit

ü  High quality CPR :
o   Paling sedikit 100x/menit
o   Min. kedalaman 2 inch/5cm
o   Setelah kompresi, ijinkan dada px utk mengembang
o   Tdk boleh berhenti memijat, berhenti tiap 2 menit utk cek nadi
o   Jgn beri ventilasi

ü  Setelah fibrilator datang, lgsg STOP!
PEA = Pulseless Electrical Activity (→ ada gambaran EKG, tapi kalo diraba gak ada nadi)
PEA & asistol → jgn diberi SHOCK!

ü  Yg boleh diberi shock :
o   Ventrikel fibrilasi, ventrikel takikardi, ventrikel takikardi tanpa nadi

ü  Satu siklus = 30 kompresi, 2 nafas. Dalam 2 menit, plg tidak sudah terjadi 5 siklus

ü  Rotate compressor → ganti pemijat tiap 2 menit saat ukur nadi


ü  ROSC → evaluasi ritme & frek.nya → kalo normal ukur BP
ROSC dilakukan setelah diketahui penyebabnya → kmd atasi penyebabnya

ü  Excessive ventilation tdk boleh diberikan → krn kita tdk tau ventilasi px → bila penyebabnya hipoksia kronik; krn tdk berpengaruh, tdk memberikan hasil

ü  Bradycadia→ termasuk PEA
Bradyarrithmia → symptomatic, interval QRS beda2
o   GCS : G… Coma Skill → kelas kesadaran
o   Bradycardia with pulse → beri oksigenasi yg baik, IV line, monitor
Bila terjadi iskemik chest discomfort + bradycardia →HATI2→ bisa ok ventrikel fibrillation ; atau asistol
ü  Tachicardia tdk ada nadi → shock (unsynchronized)
Tachicardia stabil (no)→ beri obat2an
Tachicardia tdk stabil (yes) → bila tidak dilakukan tindakan (a.k.a cardioversi = seperti defibrilasi hny saja dikhususkan utk synchronized) akan jatuh dalam kondisi yg jelek
Tachicardia – ventrikel & supra ventrikel

ü  Shock ok hipoperfusi → nadi <90, extremitas dingin,….

ü  Shock ada 3 etiologi
o   Rate → tachycardia/bradicardia , monitor
o   Pump → tes pakai cairan. Bila ok ini, maka keadaan px malah makin buruk
o   Volume→ tes pakai cairan (fluid test challenge). Bila ok ini, maka pasien akan makin baik. Biasanya disertai tanda2 dehidrasi. Manajemen → beri volum/cairan : 2x250cc (*tiap botol isinya 500cc), tiap periode cek tensi

ü  Narrow QRS → ok atrium
Wide QRS → ok ventrikel
Edema paru akut → manifestasi klinis dr gagal jantung → angka mortalitasnya tinggi

ü  Contoh kasus:
o   70th dtg dg terengah2, tindakan yg hrs dilakukan:
1.       Beri O2 10l/menit
2.       Ukur tensi → hasilnya 80 /palpasi
3.       Periksa ECG nya → hasilnya sinus tachycardia 120x/menit
4.       Lakukan fluid test challenge
(tachycardia yg terjadi adlh kompensasi dr jantung)
Ternyata tdk membaik, tensi malah turun jd 70x/menit. → shock ok pump → allo lung edema
ü  Tachycardia        → ventrikel fibrilasi → diberi shock
→ asistol → jgn diberi shock→ krn bila diberi shock tdk ada pengaruh lbh baik pijat jantung → spy resusitasi jantung trjd dg cepat